PWM Sumatera Utara - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Sumatera Utara
.: Home > Berita > Warga Muhammadiyah Unjuk Rasa di Depan Mapolres Belawan

Homepage

Warga Muhammadiyah Unjuk Rasa di Depan Mapolres Belawan

Selasa, 17-07-2018
Dibaca: 1799

 

 

 

 

 

 

 

TANGKAP ATAU COPOT KAPOLRES BELAWAN

Medan - Warga Muhammadiyah Marah. Perusakan Masjid Taqwa Muhammadiyah Ranting Terjun, Kecamatan Marelan telah meledakkan kesabaran warga Muhammadiyah di Kota Medan. Ratusan Warga Muhammadiyah mendatangi Mapolres Pelabuhan Belawan minta pelaku kriminal ditangkap. Aksi ratusan masa Muhammadiyah itu berlangsung Selasa siang (17/7). Aksi dipimpin oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, Rafdinal, Ketua PDPM Kota Medan Eka Zahran Putra dan Ketua Majelis Hukum dan HAM Ibrahim Nainggolan.

 

Peserta aksi yang berasal dari anggota Muhammadiyah dari berbagai Cabang di Medan dan Anggota Ortom memenuhi lapangan Masjid Taqwa Belawan sebelum berangkat ke Mapolres. Rafdinal dan para peng-orasi meminta kepada kepolisian untuk bersikap professional dan objektif. Masalah yang dibawa Muhammadiyah buka persoalan hak alas yang memang sedang disengketakan tapi persoalan tindakan kriminal empat pelaku yang menyegel, merusak plang nama, merusak mimbar bahkan melempar atap masjid hingga jebol. “ tindakan kriminal dengan menyegel masjid menjelang Jumat adalah cara-cara PKI,” tegas Rafdinal.

 

Ibrahim Nainggolan Ketua Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah Kota Medan tegas mengatakan, pegaduan sudah disampaikan sejak dua bulan lalu. Bahkan pelapor dan saksi sudah diperiksa. Bukti rekaman CCTV pun sudah diserahkan. Tapi polisi tidak bergeming untuk memrosesnya. Kata Ibrahim Nainggolan cara-cara polisi memainkan kasus kriminal ini dapat menimbulkan konflik berkepanjangan di lokasi masjid Taqwa Terjun Marelan itu. Cara kerja Kepolisian Polres Belawan perlu dievaluasi, kata Ibrahim Nainggolan.

 

Setelah melakukan Orasi lebih dari satu jam akhirnya Polres Belawan menerima tim pengunjuk rasa Muhammadiyah. Sayangnya, Kapores Belawan AKBP Ichwan Lubis yang diminta untuk bertemu malah diterima Wakapolres Kompol Muhammad Taufik. Dialog antara tim Muhammadiyah pun tidak berlangsung mulus.

 

Menurut tim Muhammadiyah tidak ada upaya untuk menegaskan rencana penangkapan pelaku kriminal. Akhirnya tim pengunjukrasa yang terdiri dari Rafdinal, Muhammad Syafei, Ibrahim Nainggolan dan Ketua PCM Marelan Basrul Lubis pun deadlock. Tim pengunjukrasa Muhammadiyah meninggalkan ruang pertemuan dengan kecewa.

 

Aksi Muhammadiyah menuntut penangkapan dan kekecewaan terhadap Mapolres Belawan akan ditindaklanjuti dengan menggelar aksi yang lebih besar. Tapi kali ini akan digelar ke Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (MAPOLDSU) di Jalan Medan – Tanjung Morawa.(SHD/MPISU)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website