PWM Sumatera Utara - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Sumatera Utara
.: Home > Berita > 98 Masjid Taqwa di Medan Selenggarakan Shalat Ghaib untuk Rohingya

Homepage

98 Masjid Taqwa di Medan Selenggarakan Shalat Ghaib untuk Rohingya

Jum'at, 10-08-2012
Dibaca: 3018

Medan, 10 Agustus 2012– Sebanyak 98 masjid Taqwa Muhammadiyah  di Kota Medan dan sekitarnya menyelenggarakan shalat ghaib untuk muslim korban pembantaian di Rohingya, Myanmar. Shalat Ghaib dilaksanakn ba’da  shalat Jumat. Reporter “Website Muhammadiyah”  Syaiful Hadi JL, Masnal danAgus Priono meliput di dua lokasi masing-masing Masjid Taqwa Cabang Kampung Dadap di Jln Mustafa dan Masjid Taqwa Cabang Medan, Jln Demak.

 

Di Masjid Taqwa  Kampung Dadap, bertindak selaku imam dan khatib Drs. Supardi MA. Dalam khutbahnya, Supardi menyebutkan ada dua peristiwa penting yang terjadi yang harus mendapat perhatian ummat Islam. Pertama, adalah pembantian yang dilakukan terhadap muslim di Rohingya, Myanmar dan kedua, dibakarnya satu masjid di Amerika Serikat. Ini adalah dua peristiwa yang harus dijadikan pelajaran serius, kata Supardi.

 

Supardi mempertanyakan apa upaya yang bisa kita lakukan dalam mengatasi konflik yang menimpa keluarga kita di Myanmar itu. Jangan, karena ada satu atau dua ummat Islam yang salah lantas digeneralkan ummat Islam adalah salah lantas dilakukan pembantaian. Sejauh ini, kita tidak mengetahui persis latarbelakang yang pasti dari kekejaman itu, dendam atau ada faktor lain.

 

Dalam kondisi Ummat Isalam tertekan, teraniaya, terdzalimi maka sesungguhnya sesama ummat yang bersaudara  untuk saling membantu. Selain doa yang kita panjatkan melalui shalat ghaib kita juga perlu membantu dalam bentuk materi guna meringankan beban mereka di Rohingya sana.

 

TAQWA JLN DEMAK

 

Sementara itu, liputan lainnya dilakukan reporter “Website Muhammadiyah” Masnal dari Masjid Taqwa Jln Demak. Bertindak selaku imam dan khatib Drs. Maulana Siregar MA. Dalam khutbahnya, Maulana secara tegas mengupas perkembangan nasib yang dialami muslim Rohingya yang mendapatkan perlakukan tidak setara dengan suku bangsa dan agama lain.

 

Perlakukan diskriminasi terhadap Rohing bukan saja baru terjadi tapi sudah lama. Pemerintahan Myanmar dengan sengaja membiarkan terjadinya pembantaian. Perlakukan tidak pantas pemerintah Myanmar itu ditandai dengan tidak diberikannya layanan pendidikan, kesehatan dan politik kepada Rohingya. Penduduk Rohingya tidak diberikan Kartu Tanda Penduduk. “ kalau pun mau mendapatkan KTP harus pindah agama dulu,”  jelas Maulana. Bahkan Rohingya oleh Myanmar bukan dianggap sebagai penduduk negara itu melakukan ‘pendatang haram’.

 

Maulana Siregar juga menyampaikan kekeceawaannya kepada banyak pihak yang selama ini sangat peduli dengan domokrasi dan HAM tapi untuk kasus Rohingya mereka diam seribu bahasa.

 

Bersamaan dengan Shalat Ghaib itu, Jamaah Masjid Taqwa Muhammadiyah menggalang dana untuk disalurkan ke Myanmar melalui Pimpinan Daerah Muhammdiyah Kota Medan dan seterusnya dikirimkan ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta. ***  shd-mpisu



Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website