PWM Sumatera Utara - Persyarikatan Muhammadiyah

Medan, 11 Maret 2013 –    PW IPM Sumatera Utara yang diwakiliki oleh Sekretaris Umum, Muhammad Arif menyampaikan koreksi terhadap pola sosialisasi yang dilakukan KPU  pada Pilkada Sumut belum lama ini. Prosentase pemilih yang rendah membuktikan warga Sumatera Utara tidak ”tertarik” dengan pelaksanaan Pilkada-SU itu.

Demikian disampaikannya, belum lama ini, usai pelaksanaan Pilkada yang memenangkan pasangan Gatot Pujunugroho – Tengku Eri Nuradi. ” Pesta demokrasi yang baru saja terlaksana di Sumatera utara hanya dinikmati sebagian orang saja,” demikian Arief. Katantya, TPS banyak yang kosongan. Masyarakat tidak antusias. Seharusnya dengan keadaan seperti itu Komisi Pemilihan Umum dapat memahami apa saja yang menjadi kendala di Sumatera Utara.

Diperkirakan lebih dari 40 % masyarakat sumatera utara tidak memilih. Ini menandakan ketidaksiapan KPU untuk menyelenggarakan PILKADA di Sumatera Utara. Dana yang dikeluarkan untuk sosialisasi kepada masyarakat tidaklah. Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap iklim politik belakangan ini seyogyanya bisa dipahami oleh KPU untuk meyakinkan betapa pentingnya peran masyarakat untuk menentukan arah Sumatera Utara kedepan. Arif sangat menyayangkan PILKADA yang terjadi di Sumatera Utara.

Arif mendorong KPU Pusat untuk turun tangan menyikapi kinerja KPU Sumatera Utara dan jangan sampai ajang pemilihan ke depan seperti ini secara terus menerus yang akan berimbas dengan PILKADA yang dilakukan Kabupaten/kota di seluruh Sumatera Utara nantinya. Arif juga menegaskan Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang notabennya adalah pelajar yang merupakan pemilih pemula dalam PILKADA memegang peran yang sangat penting . Untuk itu, ke depan jika tidak ingin menambah panjang daftar rapor merah pemerintahan maka faktor sosialisasi harus lakukan lebih intensif agar rendahnya partisipasi pemilih tidak terulang lagi. *** shd/mpi-su

Kategori:

• 2023
• 2018
• 2017
• 2016
• 2015
• 2014
• 2013
• 2012