PWM Sumatera Utara - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Sumatera Utara
.: Home > Berita > IPM Tebing Tinggi Sumut Unjuk Rasa Damai Tolak Valentine Day

Homepage

IPM Tebing Tinggi Sumut Unjuk Rasa Damai Tolak Valentine Day

Jum'at, 14-02-2014
Dibaca: 2279

Tebingtinggi - Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Serdang Bedagai, unjuk rasa damai di berbagai jalan umum di Kota Tebingtinggi, Kamis (13/2). Kegiatan itu dilakukan sekaligus menyebarkan selebaran yang meminta remaja Islam agar menolak perayaan ‘Valentine Day’ yang biasanya dirayakan pada 14 Februari.

 

Puluhan kader IPM itu memulai long march dari gedung dakwah Muhammadiyah di Jalan SM Raja dengan menyelusuri Jalan Thamrin, Haryono, MT, Suprapto dan berorasi di lapangan Merdeka. Selanjutnya, mereka mengakhiri di Masjid Syuhada Jalan Iskandar Muda. Sepanjang perjalanan mereka memberikan selebaran bersifat himbauan. Ketua IPM Kota Tebingtinggi, Al Fazru didampingi Kabid Pendidikan, Nurul Fathimah Harahap menegaskan, aksi mereka dilatar belakangi keprihatinan atas perilaku remaja khususnya remaja Islam yang cenderung merayakan ‘Valentine Day’.

 

Atas dasar itu, aksi IPM Tebingtinggi-Sergai bermaksud mengimbau remaja agar tidak merayakan hari kasih sayang itu. “Valentine Day bukan budaya umat Islam harus dihindari",pungkas Al Fazru. Dalam selebaran yang diberikan kepada masyarakat, menulis kata ‘Valentine’ berasal dari bahasa latin yang berarti ‘Yang Maha Kuasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa'. Kata itu sendiri ditujukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhannya orang Romawi. “Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi ‘to be my valentine’ berarti sama dengan kita meminta orang menjadi Yang Maha Kuasa. Jelas ini merupakan kesyirikan yang besar dalam Islam”,beber Ustadz Jeffri Lc dalam selebaran IPM berjudul ‘Ada Apa Dibalik Valentine?”

 

Terkait itu, tokoh muda Islam Asnawi Mangkualam, S.HI, mengatakan, kebanyakan remaja sering terprovokasi himbauan media massa yang cenderung berorientasi kapital. Sehingga apa saja moment yang bisa mereka jual, maka akan mereka jual, tanpa hirau pada nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sekretaris DPC PPP Kota Tebingtinggi itu mengimbau orangtua, tokoh agama dan berbagai Ormas Islam agar bergandeng tangan mencegah remaja Islam tidak merayakan ‘Valentine Day'. Salah satu caranya dengan menggencarkan kegiatan keagamaan di saat hari-hari yang bisa membawa kemudharatan itu.

 

Ketua PC Nahdlatul Ulama Kota Tebingtinggi, Ir. Oki Doni Siregar menegaskan perayaan Valentine Day tidak sesuai dengan karakter ‘rahmatan lil alamin’. Dalam Islam, kata Ketua NU itu, kasih sayang itu tidak hanya terbatas satu hari atau hari-hari tertentu, demikian pula dengan memberi kepada orang lain, tidak dikhususkan pada hari tertentu. “Islam itu menganjurkan mengasihi orang setiap hari, demikian juga memberi itu kalau bisa setiap hari”, imbuhnya.

 

Disarankan agar Ormas Islam harus melakukan langkah-langkah khusus, agar remaja Islam tidak terjerumus dan merusak akidah mereka. “Harus ada upaya semua umat Islam mencegah budaya valentine day merebak”, jelas Oki Doni. |cha/ans/mpi-su|


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website