PWM Sumatera Utara - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Sumatera Utara
.: Home > Berita > Aisyiyah Sumut Berangkatkan Delapan Peserta Tanwir ke Solo

Homepage

Aisyiyah Sumut Berangkatkan Delapan Peserta Tanwir ke Solo

Kamis, 05-06-2014
Dibaca: 1637

 

Medan |MPISU| - Pimpinan Wiayah Sumatera Utara mengirim delapan  orang peserta untuk mengikuti Sidang Tanwir II Tahun 2014 di STIKES Aisyiyah Solo. Sidang Tanwir yang berlangsung 6 0 8 Juni 2014 itu merupakan musyawarah terbesar kedua setelah Muktamar. Robongan berangkat dari Bandara Kuala Namu, menuju Bandara Adi Sumarmo, Solo, Kamis pagi (5/6). 

Delapan   (anggota) peserta tanwir PW Aisyiyah Sumut itu masing-masing Hj. Elinita (Ketua PWASU). Nur Rahmah Amini (Sekretaris PWA SU), Masraida (Ketua PDA Tapteng), Hafsah Siregar (Ketua PDA Padangsidempuan), Nurma Pasaribu (PDA Padang Lawas), Risnawati Damanik (PDA Simalungun), Rohaya ( Ketua PDA Tebung Tinggi) dan Asmah (Ketua PDA Langkat).

Ketua PWA Sumut Hj. Elinita didampingi Sekretaris PWA Sumut Nur Rahmah Amini menjelaskan, diharapkan dengan tema dan berbagai keputusan Sidang Tanwir II ini, mampu memberikan spirit kepada perkembangan Aisyiyah secara nasional, khususnya kepada Aisyiyah di Sumatera Utara. PW Aisyiyah Sumut telah menyiapkan laporan kegiatan untuk periode 2010-2015.

Diharapkan dari laporan PWA Sumut itu dapat memberika gambar terhadap perjalanan Aisyiyah di Sumatera Utara.

Kerangka Acuan Tanwir II Aisyiyah

Tanwir Aisyiyah II Tahun 2014 kali ini mengambil tema “ “ PENGUATAN GERAKAN DAKWAH PEMBERDAYAAN UNTUK PENCERAHAN MASYARAKAT ” Tanwir ’Aisyiyah merupakan forum permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar. Melalui sidang Tanwir II ini ’Aisyiyah melakukan evaluasi perlaksanaan keputusan Tanwir I yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Yogyakarta.

Amanat Tanwir ’Aisyiyah I difokuskan pada gerakan praksis sosial al-Ma’un di semua bidang dan semua tingkatan organisasi, baik yang dilakukan oleh Pimpinan Organisasi, Pimpinan Majelis dan Lembaga maupun Amal Usaha ’Aisyiyah. Melalui gerakan praksis sosial al-Ma’un, ’Aisyiyah telah memberikan layanan kepada kaum dlu’afâ’ dan mustadlafîn yaitu kelompok masyarakat yang lemah dan terpinggirkan khususnya para perempuan dan anak-anak, agar mereka terbebaskan dari lingkaran kemiskinan, kebodohan, kelemahan fisik dan mental serta ketertinggalan menuju kehidupan yang baik (hayâtan thayyibah) serta bahagia di dunia dan akherat.

Tanwir II ’Aisyiyah ini juga dimaksudkan untuk memetakan dinamika ’Aisyiyah dalam melakukan usaha-usaha yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar maruf nahi munkar untuk mencapai tujuan organisasi, sejalan dengan amanatMuktamar ke-46. Selama empat tahun pasca Muktamar ’Aisyiyah ke-46 sejak tahun 2010, telah banyak yang diinisiasi ’Aisyiyah dalam melakukan penguatan dan pengembangan dakwah.

Berbagai aktifitas dan model kegiatan telah dikembangkan para aktifis ’Aisyiyah di berbagai Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting dengan berbagai macam kreatifitas dan inovasi, sejalan dengan nilai-nilai Islam yang berkemajuan, kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta kearifan lokal.

Dalam Tanwir II ini, berbagai model yang telah dikembangkan dapat direplikasikan menjadi gerakan nasional dalam mendinamisir gerakan dakwah ’Aisyiyah untuk kemajuan bangsa dan pencerahan masyarakat. Sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah, dalam mengemban misi dakwah Islam yang berkemajuan selama satu abad, ternyata masih menyisakan berbagai persoalan dan tantangan baik terkait dengan keumatan, kebangsaan maupun persoalan kemanusiaan.

Kapitalisme global semakin memperparah problem-problem kemanusiaan dan kebangsaan serta memperberat beban yang harus ditanggung kelompok dlu’afa mustadl’afin.

Persoalan-persoalan tersebut diantaranya adalah jumlah angka kemiskinan semakin me

ningkat, angka pengangguran semakin tinggi, kualitas kesehatan perempuan dan anak menurun. Apalagi korupsi semakin menggurita di segala lini karena rapuhnya karakter bangsa dan lemahnya mentalitas para pemimpin dan penegakkan hukum. 

Selain itu terjadinya krisis energi, rawan pangan, dan bencana semakin fariatif. Tidak dapat dianggap enteng pula adalah agama yang dijadikan komoditas. Pemerintah dan segenap kekuatan bangsa dituntut komitmen dan langkah-langkah strategisnya dalam memecahkan masalah-masalah besar tersebut, sehingga Indonesia ke depan semakin memberikan harapan dan kebanggaan.

Dalam Tanwir II ini dilakukan evaluasi dan mempersiapkan strategi pencapaian target keputusan Muktamar ke-46. Selanjutnya diagendakan persiapan Muktamar Aisyiyah ke 47 yang pelaksanaannya bersamaan dengan Muktamar Muhammadiyah di Makasar tahun 2015. Permasalahan dan tantangan kebangsaan dan keummatan yang semakin berat dan kompleks, diperlukan penguatan ghirah perjuangan yang dilandaskan pada ideologi Muhammadiyah dan faham Islam berkemajuan untuk mendinamisir dan melakukan percepatan capaian tujuan Organisasi.

Tanwir II ’Aisyiyah periode 2010-2015 bertepatan dengan usia satu abad ’Aisyiyah menurut perhitungan Kalender Hijiriyah. Satu abad ’Aisyiyah jatuh pada hari Selasa, tanggal 27 Rajab 1435 H, bertepatan dengan tanggal 27 Mei 2014 M. Selama satu abad kiprah ’Aisyiyah telah berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Berbagai strategi dakwah pemberdayaan telah dilakukan untuk menjawab problem dan tantangan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Oleh karena itu, ’Aisyiyah sebagai bagian dari gerakan perempuan Indonesia yang mengembangkan faham Islam yang berkemajuan maka Tanwir II ini mengangkat tema “Penguatan Gerakan Dakwah Pemberdayaan Untuk Pencerahan Masyarakat”

Rangkaian kegiatan Sidang Tanwir II Aisyiyah terdiri dari : Seminar yang dilaksanakan oleh STIKES ‘Aisyiyah Surakarta, Pawai Ta’aruf, Bazaar dan Pentas Seni, Kegiatan Syiar oleh PWA Jawa Tengah dan PDA se Prop Jawa Tengah |shd/mpisu||


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website