PWM Sumatera Utara - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Sumatera Utara
.: Home > Berita > Ancaman Tuberkulosis Masih Besar, Aisyiyah Minta DPRD Medan Buatkan Peraturan Daerah

Homepage

Ancaman Tuberkulosis Masih Besar, Aisyiyah Minta DPRD Medan Buatkan Peraturan Daerah

Selasa, 08-12-2015
Dibaca: 1109

 

Medan - Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara dan TB-Care Aisyiyah meminta DPRD Medan untuk dapat menginisiasi pembuatan Peraturan Daerah (Perda) Penanggulangan Tuberkulosis ( TBC ). Tuberkulosis masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam masyarakat luas.

 

PW Aisyiyah Sumut yang diwakili oleh Ketuanya Hj Elynita dan Kepala TB-Care Aisyiyah Sumut Hj. Radesnir, menemui Wakil Ketua DPRD Medan, Drs, Burhanuddin Sitepu, Senin (7/12) siang.

 

Hj. Elynita menyerahkan dokumen dan draf materi peraturan daerah yang diharapkan dapat menjadi kajian legislatif khususnya Komisi “B” yang membawahi bidang kesehatan.

 

Kepada Wakil Ketua DPRD Medan dijelaskan ancaman penyebaran penyakit TBC masih akan menjadi ancaman dalam beberapa tahun ke depan. Tanpa adanya upaya-upaya yang serius dari berbagai pihak dikuatirkan TBC akan menyebar lebih luas. Kata Elynita salah satu masalah yang dihadapi Aisyiyah adalah pola advokasi yang harus terus diperbaiki, ketersediaan relawan yang siap mencari suspek (penderita ) TB selain dukungan regulasi dari pemerintah Kabupaten dan Kota.

 

Dengan adanya regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah maka penanggulanan TB di Sumatera Utara umumnya dan Kota Medan khususnya dapat ditangani lebih baik. “ Misalnya, adanya aturan untuk pemeriksaan penderita bantuk yang berkepanjangan untuk test TB,” jelas Ridha, staf SR TB Aisyiyah Sumut.

 

Dukungan lainnya adalah tersedianya anggaran yang cukup untuk perawatan penderita TB. Dukungan pemerintah Kota Medan akan sangat membantu menekan ledakan penderita TB. Tanpa dukungan pemerintah Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara dikuatirkan upaya yang sudah dilakukan akan menjadi sia-sia.

 

Jumlah Penderita Terbesar

 

Saat ini Kota Medan merupakan kawasan daerah terbesar penderita tuberkulusis (TB) dibanding dengan wilayah lain yang ada di Sumatera Utara (Sumut). Sejak tahun 2010 kasus TB diKota Medan terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 perkiraan kasus baru berjumlah 3.691 jiwa, TB Paru klinis 10.164 jiwa, TB Paru Basil Tahan Asam (BTA) positif sebanyak 1.425 kasus, dengan angka penemuan kasus baru Case Detection Rate (CDR) sebanyak 38,61 persen.

 

Adapun BTA positif yang diobati sebanyak 1.425 kasus. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Medan tahun 2011, TB berjumlah 5.386 jiwa, TB Paru BTA Positif sebanyak 2.966 kasus, adapun BTA positif yang diobati sebanyak 2.966 kasus. Tahun 2012 TB berjumlah 5.936 jiwa, TB Paru BTA Positif sebanyak 2.286 jiwa, adapun BTA Positif yang diobati sebanyak 2.286 jiwa. Sedangkan tahun 2013, jumlah penderita TB Paru BTA positif dari UPK yang dilaksanakan Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) sebanyak 2.664 jiwa.

 

Dari jumlah tersebut, penderita paling banyak memeriksakan diri di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Teladan 97 orang, menyusul Medan Johor, Helvetia dan Mandala.

 

Melihat besarnya ancaman TB di Medan dan beberapa kabupaten dan kota lainnya di Sumatera Utara, Aisyiyah Sumut berinisiatif untuk mendorong pemerintah kota mau menyiapkan Perda untuk Penanggulangan TB di Medan.

 

PW Aisyiyah Sumut yang terdiri dari Hj. Elynita, Hj Radesnir, Yuniar R, Yoga didampingi tim TB Care dan tim Emas-Muhammadiyah, Rita Runingrum (Fitra-Sumut) dan Asih (MedanPlus) mengapresiasi sambutan Wakil Ketua DPRD Medan Burhanuddin Sitepu yang berjanji akan membahasnya bersama Komisi B. ( Syaiul Hadi/MPISU)


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website