PWM Sumatera Utara - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Sumatera Utara
.: Home > Naskah Pengajian

Homepage

PENGUATAN KADER MUHAMMADIYAH

Berbasis historis dan ideologis



Dari lubuk hati yang dalam, marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang telah diterima baik yang dapat dilihat, dirasakan yang dapat membawa kita kepada kebahagiaan hidup di dunia clan di akhirat. Kemudian selawat clan salam kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membimbing manusia untuk mempedomani AI-Quran clan Hadist supaya tidak tersesat selama - lamanya.

   Yang saya hormati Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara dan Unsur Pimpinan lainnya, selanjut yang terhormat Bapak / IN / Sdr. Pimpinan Majlis / Lembaga clan Ortom Tingkat Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara yang dimuliakan Allah. Terima kasih kepada Ifirnpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara yang mengamanahkan kepada Majlis Pendiclikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara sebagai pemakalah pads Pengajian Pimpinan ini dengan judul "Penguatan Kader Muhammadiyah" berbasis historis clan idelogis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semuanya. Pembahasannya kita awali dengan Dasar Pemikiran,Rekruitmen Kader Muhammadiyah clan Penguatan Sosok Kader Muhammadiyah serta Penutup.


A. DASAR PEMIKIRAN.

  Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, Gerakan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar dan Gerakan Tajdidul Islam, telah berusaha merangkul berbagai pihak clan mencari bibit bare yang mampu mewarisi ide - ide pembaharuan Muhammadiyah lewat pendidikan formal dan non formal. Usaha rekruitmen kader Muhammadiyah dengan mendirikan Muallimin yang alumninya menyebar keseluruh tanah air clan ikut mengembangkan ide - ide pembaharuan Muhammadiyah sesuai dengan kemampuan mereka masing - masing.

   Untuk lebih sukses dalam pencapaian ide - ide dasar clan tujuan Persyarikatan, maka dipedukan suplay kader Muhammadiyah yang militan clan tahan uji, baik kualitas maunon kuantitasnya. Proses kaderisasi yang dibina dad jalur formal secara runtut, maupun lewat keterlibatannya pads aural usaha Muhammadiyah, secara ideal kader ini suclah mampu menyelesaikan masalah Persyarikatan dengan wawasan keislaman. Kondisi ini didukung pula oleh kehadiran kader luar Muhammadiyah yang cukup potensial, terarah clan bersikap lebih inklusif terhadap ummat serta

ke depan, walaupun melawan arcs, dalam rangka amar makruf nahi munkar. Sesungguhnya jawabannya terpulang pads pola transformasi kaderisasi Muhammadiyah, bagaimana mereka mengenal dan melibatkan diri dalam kancah perjuangan Muhammadiyah sejak anggota biasa sampai elit Pimpinan Muhammadiyah, sehingga kader Muhammadiyah mampu :

1.              Intemalisasi nilai - nilai ajaran Islam yang bersumber Al-quran dan Hadist.

2.              Revitalisasi sistem perkaderan terpadu, sistematis, teratur, penuh keikhlasan.
3.              Manifestasi ideologi, visi dan misi Muhammadiyah dalam setia" kegiatan ber­Muhammadiyah
4.              Integrasi perkederan dalam lembaga pendidikan Muhammadiyah sejak PAUD sampai Perguruan Tinggi   Muhammadiyah.

Jadi Kader Muhammadiyah sarat dengan peneguhan ideologi, pewarisan nilai, pembinaan sumber daya manusia, yang diharapkan menjadi kader Pimpinan Persyarikatan, sebelum patch sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti, sehingga kader bagaikan anak panah yang siap dilepaskan ke berbagai arch sasaran.

B. REKRUITMEN KADER MUHAMMADIYAH.

Rekruitmen kader Muhammadiyah dilakukan melalui 3 (tiga) jalur yaitu

1. Jalur pendidikan Muhammadiyah bersifat umum, yang merupakan pendidikan altematif, karena pendidikan sejak Sekolah     Dasar sampai Perguruan Tinggi Muhammadiyah, akan mempengaruhi kognitif, afektif dan psikomotorik anggota Muhammadiyah.
2. Jalur informal yaitu pembinaan keluarga Sakinah mawaddah warahmah di rumah tangga anggota Muhammadiyah sehingga tercapai Karakter beribadah dengan ketaatan, berbagi suka-duka, komunikasi lancar, penuh kehangatan, dan hidup harmonis (2B + 2K = H)
3.  Program Khusus Majlis Pendidikan Kader Muhammadiyah untuk membina potensi Sumber Daya Persyarikatan (SDP) yang ada di ortom khususnya Angkatan Muda Muhammadiyah.

     Oleh sebab itu, Muhammadiyah harus senantiasa istikomah membenahi sumber daya Persyarikatan dengan ketauladanan personal dan penguatan sistem jaringan jamaah sesuai teori uswatun hasanah, Sehingga personil dan sistem kader Muhammadiyah benar - benar mumpuni, baik secara mentalitas, jiwa agamis dan wawasan lugs yang selalu menjadi komitmen Muhammadiyah. Sedang realitas menunjukkan bahwa rekruitmen kader Muhammadiyah terdapat beberapa bentuk atau pola transformasi kader yaitu :

1     Kaderisasi yang diproses melalui ortom, baik Ikatan Remaja Muhammadiyah(IRM)' Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah (NA) dengan segudang pengalaman pelatihan didalamnya. kemampuan kader pola ini boleh dikatakan cukup tinggi untuk menggerakan Muhammadiyah dengan berbekal pengalaman empiris masing masing

2.    Kader yang sempat mengenyam pendidikan Muhammadiyah sejak sekolah dasar sampai Perguruan Tinggi Muhammadiyah tanpa pernah mengenyam pengalaman di orto Angkatan muda Muhammadiyah (poin 1diatas). pola pembinaan semacam ini menghasilkan kader Muhammadiyah yang pengetahuan AL Islam dan kemuhammadiyahanya cukup memadai, minimal berbekal kognitif.

3 Kader yang mengenali Muhammadiyah dari lingkungannya, seperti pendidikan orangtuanya yang kaya pengalaman sebagai aktivis di Muhammadiyah. Kader-kader dalam bentukan ini, umumnya mampu membawa missi Muhammadiyah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakatnya yang bersentuhan langsung dengan realitas masyarakat yang dihadapinya.

4 Kader yang sebelumnya sama sekali tidak pemah mengenal Muhammadiyah, tetapi tedibat aktif dalam ormas Islam yang visi dan misinya mirip dengan Muhammadiyah. Kader ini mampu menjadi darah segar, wawasan segar dan masukan strategic bagi dinamika Muhammadiyah (asai jangan tukang pancing dilarikan ikan).
Dengan demikian bahwa empat pola transformasi kader di atas, telah membentuk kader-kader Muhammadiyah, tanpa menutup kemungkinan ada pola lain atau gabungan dari empat pola tersebut.

 

C. PENGUATAN KADER MUHAMMADIYAH.

Kader Angkatan Muda Muhammadiyah yang telah dibina dengan balk berfungsi sebagai pelopor pelangsung dan penyempurna aural usaha Muhammadiyah, sekaligus sebagai ujung tombak Persyarikatan, is berpotensi mempengaruhi masyarakat sebagai :

1.            Objek, sekaligus subjek dakwah penyampaian misi Persyarikatan

2.             Agen perubahan dengan transformasi keilmuan dan kepribadian.

        3.            Profesionalisme pads bidang pekerjaan masing-masing

4.                Komit dengan nilai-nilai keislaman secara totalitas jiwa, sikap, pemikiran berwawasan lugs, sesuai sifat Muhammadiyah.

Cara - cars diatas, akan menampilkan profit kader Muhammadiyah yang tahan uji terhadap kompetensi keberagamaannya (akidah-ibadah bersih dari TBC),kompetensi intelektualitasnya (cerdas, tajdid dan semaagat belajar) dan kompetensi social kemanusiaannya (waladun saleh, berhati nurani, gemar beramal saleh, keteladanan, sosialisasi nilai misi Muhammadiyah)
Oleh Almarhum KHA Azhar Basyir, MA, bahwa kader-kader Muhammadiyah itu digambarkan sebagai generasi Islam dan gerenerasi Muhammadiyah sbb :

  1.    Generasi Muhammadiyah yang saleh dengan mengharap ridho Allah semat-mata ( QS. Al‑Maryam:5-6)
  2.    Generasi Muhammadiyah yang thayyiban sebagai anugerah Allah kepada Persyarikatan (QS. Ali Imran :38)

  3.        Generasi yang kuat mengendalikan did, tact ibadah, membangun semangat hidup yang ceria (QS. AI-Maryam : 50)
  4.        Generasi yang penuh kesabaran dan ketulusan serta sanggup berkurban (QS. As-Sahaf : 102).
  5.        Generasi yang menyenangkan hati orang bertaqwa (QS AI-Furqan : 74) clan senantiasa mengukuhkan iman guns meraih  hidayah Allah swt.
  6.                generasi muds yang penuh kasih sayang dan sopan santun terhadap angkatan sebelumnya dan mendo'akan pendahulunya agar dapat ampunan Allah (QS.Bani Israil : 24).
  7.       Generasi khaira ummah dengan aktif melakukan dakwah amar makruf nahi munkar untuk beriman keapada Allah (QS. 3: 110) dan menjadi Ummatan Wasathan (QS. 2: 143)
  8.         Generasi yang kuat yang dicintai oleh Allah dan Rasul saw (HR. Muslim dari Abi Hurairah).

Kader - kader Muhammadiyah yang beriman kuat, berwawasan lugs, sabar dan santun dalam
dinamika kehidupan, maka akan melahirkan sosok berorientasi watak tajdid. Mereka ini mewrisi watak pendiri Muhammadiyah yaitu memiliki kedalaman serta keluasan ilmu sebagai sosok yang

1.              Rasikhul Ilmi (QS. 3: 7)
2.              Ulil albab yang menyatukan antara pola zikir dan pikir untuk menguak segenap fenomena alam semesta (QS.3: 190-191),
3.              Sosok yang cinta kebenaran Tuhan sehingga jelas pemihakannya terhadap kebenaran (QS Almaidah : 100)
4.              Komit dengan misi Islam (QS Ibrahim : 52)
5.              Senantiasa merenungkan hakekat kehidupan dan mengkritisinya (QS.Azzumar : 18)
6.              Berbicara dengan argumentasi (Qs.Al-Isar' : 36) dan
7.              Sosok tafaqquh fiddin ( Qs. At-taubah : 123)
  
Jadi, sesungguhnya pembentukan kader Muhammadiyah ini melalui proses yang cukup panjang yakni sejak awal berdid Muhammadiyah, upaya-apaya KHA Dahlan dengan membina angkatan muda untuk belajar mengembangkan misi gerakan Muhammadiyah serta melibatkan orang muda dalam berbagai aktivitas Muhammadiyah, sehingga terlihat kematangan emosional, intelektual dan spirituainya.

 

D. PENUTUP.

  Proses Kaderisasi Muhammadiyah dimulai dari rumah Tangga Sakinah, pendidikan kepribadian dan wawasan serta kegiatan MPK lewat Baitul Arqam, Darul Arqam, Refreshing clan kegaiatan lainnya yang secara bersama-sama menggerakkan kader Muhammadiyah untuk memiliki totalitas jiwa, sikap, pemikiran, wawasan, kepribadian dan keahlian
dengan cara itu lahir sosok kader yang Resikhul llmi, Ulil Albab yang menyatukan antara pola zikir dan pikir untuk menguak segenap fenomena alam, cinta kebenaran, komit dengan misi islam
,
suka merenung dan kritis, bicara dengan argumentasi dan tafaqquh fiddin, memiliki kematangan jiwa, akhlak mulia nirpamrih dan nirmotivasi pribadi. Sehingga tertbentuk pribadi paripuma, keluarga sakinah, qaryah marhamah, baldah thayyibah dan peradaban dunia-akirat yang hasanah.

Akhirnya kita kutip pesan moral dad Alm. AR. Fakhruddin, dalam mengenal dan menjadi Muhammadiyah him 115 :

 

Kalau saudara terpilih menjadi anggota pimpinan Muhammadiyah, pada hakekatnya adalah merupakan kebaktian saudara, pengabdian saudara terhadap agama Islam, terhadap Allah melalui organisasi Muhammadiyah. Saudaraakan banyak berkurban guns kesuburan dan kelangsungan pesatnya kemajuan Muhammadiyah, dengan kemampuan yang ada pada saudara balk itu berkorban waktu, korban perasaan, pengetahuan, kekuatan dan mungkin jugs harts saudara. Menjadi anggota pimpinan Muhammadiyah wajib bertekad menghidup-hidupkan Muhammadiyah. Jangan cobs-cobs mencari hidup dalam Muhammadiyah. Biasanya kalau ada yang bertekad demikian, tidak usdah diperlantingkan, dia akan terpelanting dengan sendirinya,, siapapun contohnya sudah banyak tedadi, yang vested interest, disenagaja atau tidak, orang itu akan tersisih dan tersingkir dari Muhammadiyah. Ingat Muhammadiyah akan tetap bedalan terns tanpa orang-orang yang bermental demikian. Muhammadiyah insya Allah tidakkan mati, Karena Muhammadiyah diurus oleh orang-orang ikhlas karena Allah akan tetap berdatangan di Muhammadiyah, sebab bukan Muhammadiyah yang memeriukannya, tetapi orang-orang ikhlas itulah yang membutuhkan Muhammadiyah sebagai lapangan aural saleh untuk berbakti kepada Allah swt.

Semoga Allah memberkati hidup kita dan selamatlah kita semuanya. Amieen !














Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website